Percepat Pembangunan Tol Palindra, HK Gunakan Teknologi VCM

Percepat Pembangunan Tol Palindra, HK Gunakan Teknologi VCM

By In News On 2 March 2016


Palembang – Untuk mempercepat pembangunan proyek jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 kilometer, PT Hutama Karya (HK) persero Tbk akan menggunakan teknologi Geotekindo dari Tiongkok. Penggunaan teknologi tersebut, melihat kondisi jalur yang dilewati adalah jalur tanah gambut atau rawa yang didominasi oleh air.

“Jalan tol ruas Palembang-Simpang Indralaya secara umum berada diatas lahan dengan kondisi tanah rawa/soft soil. Karena itu kami menggunakan teknologi Geotekindo atau lebih dikenal dengan vacuum consolidations method (VCM),” ujar PIC Perbaikan Tanah PT HK Infrastruktur, Resnu Aditya, di Palembang, Rabu (2/3).

Resnu mengatakan, teknologi VCM yang didatangkan dari negeri Tiongkok ini, pertama kali diterapkan di Indonesia untuk jalan tol dan bakal menjadi proyek percontohan kedepan.

“Sejauh ini kami belum lihat hasil dan kualitasnya, karena baru pertama di Indonesia dan diterapkan di tol Palindra ini. Tetapi kalau di Tiongkok, model vacuum ini sering digunakan untuk proyek jalan tol, terutama kondisi tanah seperti rawa,” kata dia.

Menurutnya, teknologi VCM ini dilakukan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah yang dimaksudkan untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah sehingga dapat mempercepat penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan (differential settlement).

“Metodenya, tanah kita vakum terlebih dahulu. Kemudian, kita sedot airnya keluar dengan kedalaman rata rata 12 meter kebawah, sehingga kondisi tanah tersebut cepat kering dan oksigen cepat keluar sehingga mempercepat pemadatan tanah,” kata dia.

Resnu mengatakan, keunggulan dari metode VCM ini tidak membutuhkan material tanah sebagai beban sementara. Penggunaan sumber daya yang minim juga meminimalisir penggunaan alat berat. Selain itu bisa mempersingkat waktu antara 3 hingga 4 bulan.

“Biasanya kalau pemadatan tanah secara normal butuh waktu 1 tahun lebih. Tapi dengan menggunakan VCM ini hanya butuh waktu 4 bulan paling lama,” kata dia.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) tengah mempercepat pengerjaannya. Ruas ini adalah salah satu lintas penghubung dengan lintas utama jalan tol Trans Sumatera, ruas tersebut juga diharapkan selesai sebelum pelaksanaan ASIAN Games 2018.

Saat ini progress pembangunan jalan tol ruas tersebut sudah mencapai 11,26 persen kondisi tersebut melebih target sebesar 1,2 persen yang ditetapkan per 18 Februari 2016.

Pembangunan jalan tol ruas Palembang – Indralaya memiliki panjang total 22 km dengan biaya investasi Rp 3,301 triliun. Pembangunannya dibagi menjadi tiga seksi yaitu, yang pertama, Palembang – Pamulutan (7 km) saat ini pembebasan lahannya sudah mencapai 100 persen, dikerjakan pada Agustus 2015 ruas ini ditargetkan selesai pada Desember 2016.

Seksi kedua adalah Pemulutan – KTM Rambutan (5,70 km) dengan kondisi lahan yang telah bebas adalah 42,93 persen. Konstruksinya dilaksanakan pada Januari 2016 sampai Maret 2017. Seksi ketiga adalah KTM Rabutan – Indralaya (9,3 km) dengan kondisi lahan 40,86 persen, konstruksinya dilaksanakan pada Januari 2016 sampai dengan Juni 2017.

Ruas tol ini dilaksanakan melalui penugasan kepada PT Hutama Karya. Ruas ini juga mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah tersedia sebesar lebih kurang 3,6 Triliun.

Source